السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحمْٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَليَ رَسُوْلِ اللهِ وَعَليَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
وَالَهُ
Tiada kata yang pantas
kta ucapkan pada saat ini kecuali kata-kata pujian kepada Allah SWT sebagai
rasa syukur atas nikmat-nikmat yang tidak terhitung yang telah diberikan kepada
kita, terutama nikmat Iman dan Islam.
Solawat beserta
salam mudah-mudahan terlimpah curahkan kepada hamba-Nya yang paling
sempurna Baginda RAsulullah Muhammad SAW
Bapak Kepala Sekolah
yang saya hormati, para ustadz ustadzah yang saya hormati, dan hadirin yang
saya muliakan.
Pada kesempatan ini
saya akan mencoba menguraikan hadits tentang taqwa yang didapat dari Habib bin
Firosy Rodiyallahu anhu dan diriwayatkan oleh At Thobroni yang berbunyi :
اَلـْمُسْلِمُ اَخُوا اْلمُسْلِمِ لاَ
اَفْضَلُ اَحَدُكُمْ اِلاَّ بِالتَّقْوَي
Artinya : “ Seorang
muslim dan muslim lainnya adalah bersaudara tiada kelebihan seseorang yang
lainnya kecuali karena taqwa”.
Maksud hadits di atas
adalah bahwa semua muslim itu bersaudara, yang kaya, yang miskin, yang kuat ,
yang lemah, yang berpangkat maupun rakyat biasa semua bersaudara. Maka dari itu tidaklah pantas bila sesama muslim saling meremehkan dan merendahkan, saling mengejek dan saling
menghina. Sesama muslim seharusnya hidup rukun, bersatu, saling tolong
menolong, bantu membantu.
Kekuatan, kekayaan, jabatan, pangkat, ketampanan , kecantikan seseorang
tidak menjadikan seeorang itu lebih utama dan mulia di hadapan Allah. Akan
tetapi yang menentukan kemuliaan seseorang adalah ketaqwaannya.
Sebagaimana Allah berfirman :
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدِ اللهِ اَتْقَكُمْ
“ Sesungguhnya orang
yang paling mulia di hadapan Allah adalah orang takwa diantara kamu “ (QS. Al
Hujurot ayat 13)
Jadi jelas, derajat
orang taqwalah yang dianggap mulia di hadapan Allah SWT. Walaupun kita kaya
raya, pandai, berpangkat, punya kekuasaan tetapi tidak taqwa kepada Allah, kita
akan dianggap hina oleh AllahNaudzubillahimindzalik …
Sebaliknya walaupun
kita rakyat biasa miskin, dianngap hina oleh manusia tapi kita selalu takut
oleh Allah kita selalun mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
dengan ikhlas hanya mengharap ridha Allah maka kita akan dimuliakan oleh Allah
SWT .
Mudah-mudahan kita
semua termasuk orang yang dimuliakan oleh Allah SWT Amin…
Rupanya dicukupkan
sekian mudah mudahan bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan
Billahi
taufiq wal hidaayah
Wassalamu’alaikum
WArohmatullahi Wabarokaatuh.
Pola Hidup Sehat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Kepada yang terhormat Ibu
pembimbing, serta teman-temanku yang berbahagia. Marilah kita panjatkan Puji
syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita rizky berupa kesehatan.
Dan seperti kita ketahui,
kesehatan kita beranjak dari pola hidup kita yang sehat pula. Pola hidup sehat
memang penting. Selain dapat membuat badan sehat, hal itu juga dapat membuat
kita terhindar dari penyakit. Ada beberapa pola hidup sehat yang perlu
diperhatikan, antara lain pola makan, olahraga dan istirahat.
Pola makan harus dijaga
agar tidak menimbulkan hal yang tidak kita inginkan, seperti obesitas ataupun
malah kekurangan gizi.
Berikutnya adalah
olahraga. Nah seperti kita tahu, olahraga merupakan kegiatan yang mudah
dilakukan, tapi banyak diabaikan. Padahal olahraga yang teratur dapat
menberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Selanjutnya adalah
masalah istirahat.
Istirahat yang cukup akan
memulihkan tubuh kita yang letih dan memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk
mengembalikan tenaga yang telah dipakai.
Baiklah. Pola hidup sehat yang dimulai dengan pola makan yang
baik, olahraga teratur dan istirahat yang cukup, maka perlu pula didukung sikap
yang selalu optimis. Sebab, tidak ada sesuatupun yang dapat menghalangi langkah
seseorang yang optimis, bahkan kegagalan dan halangan malah akan dianggapnya
sebagai pelajaran. Optimisme ini juga berdampak baik bagi kesehatan tubuh.
Demikianlah apoa yang
saya sampaikan,. Jadi, pola hidup sehat memang kita perlukan karena manfaatnya
Pola hidup sehat ini harus diterapkan mulai dari diri kita masing-masing.
Awalnya memang berat, tapi apabila dilakukan berulang kali, maka lama-kelamaan
juga akan terbiasa. Cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.
Maaf apabila ada salah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
LARANGAN SALING MENGEJEK
Bismilahirrohmanirrohim
alhamdulillahirobbil alamin wabiihi nastain wa’alaa umuuriddunya waddin
Asshollatu wassalamu ala
sayyidina Muhammad shollallahu alaihi wasalam. Amma ba’du.
Pertama marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan kita kenikmatan,
kesehatan, berupa nikmat islam dan nikmat iman. Sehingga pantas kita ikrarkan
dengan kalimat “hamdallah”. Alhamdulillah…
Tak lupa sholawat dan
salam senantiasa kita haturkan kepada junnjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga
kita mendapat syafaatnya di dunia dan akhirat. Aamin.
Bapak-ibu guru yang
terhormat, Teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.
Marilah pada kesempatan
ini saya mengajak kepada diri dan teman-teman
semua untuk senantiasa menjalin rasa toleransi dalam bergaul dengan teman
sebaya. Yang mana saya masih sering melihat banyak di antara teman-teman yang
masih suka berkelahi.. sekarang siapa yang masih mau berkelahi??? Siapa yang
masih mau mengejek temanmu??? Coba tunjuk jari!!
Naahh.. teman-teman, Kita
sebagai manusia hendaknya selalu ingat bahwa kita senantiasa membutuhkan dan
dibutuhkan bantuannya oleh oranglain, baik ayah kita, ibu, kakak, adik, teman
sekelas, guru dan sebagainya.masing-masing dari kita pasti dibekali oleh Allah
tubuh yang terbaik atau ahsanit taqwiim dimana setiap manusia mempunyai
kelemahan dan kelebihan yang berbeda. Sehingga kita tidak boleh saling mengejek, atau menghina
perbuatan orang lain.
Sebagaimana firman Allah
dalam Al-Quran surah Al-Hujurat Ayat 11, Allah SWT memperingatkan kepada kita
supaya jangan ada suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain karena boleh jadi,
mereka yang diolok-olokkan itu pada sisi Allah jauh lebih mulia dan terhormat
dari mereka yang mengolok-olokkan, dan demikian pula di kalangan wanita, jangan
ada segolongan wanita yang mengolok-olokkan wanita yang lain karena boleh jadi,
mereka yang diolok-olokkan itu pada sisi Allah lebih baik dan lebih terhormat
dari wanita-wanita yang yang mengolok-olokkan itu.
Bapak-ibu guru yang
terhormat, Teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.
Allah SWT juga melarang
kita sebagai kaum mukminin mencela kaum mereka sendiri karena kaum mukminin
semuanya harus dipandang satu tubuh yang diikat dengan kesatuan dan persatuan,
dan dilarang pula panggilan-panggilan dengan gelar-gelar yang buruk seperti
panggilan kepada seseorang yang sudah beriman dengan kata-kata: hai fasik, hai
kafir, dan sebagainya.
Begitulah teman-teman,
setelah kita simak bersama ternyata Allah telah melarang kita untuk tidak
saling menghina, memanggil dengan sebutan yang jelek.. untuk itu pada
kesempatan yang berbahagia ini saya mengajak untuk membaca istighfar
bersama-sama “astaghfirullahal’adziim”.
Demikian teman-teman,
kultum singkat yang saya sampaikan. Semoga selalu diingat dan dapat bermanfaat
bagi kita sekalian. Terakhir jika dengar kata salah itu semua dari diriku jika
dengar kata yang benar semata-mata hanya dari Allah. Saya…(sebutkan namamu)
undur diri. Wassalamualakum warahmatullahi wabarokatuh.
DZIKIR DAN DO’A
Bismilahirrohmanirrohim
alhamdulillahirobbil alamin wabiihi nastain wa’alaa umuuriddunya waddin
Asshollatu wassalamu ala
sayyidina Muhammad shollallahu alaihi wasalam. Amma ba’du.
Pertama marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan kita kenikmatan,
kesehatan, berupa nikmat islam dan nikmat iman. Sehingga pantas kita ikrarkan
dengan kalimat “hamdallah”. Alhamdulillah…
Tak lupa sholawat dan
salam senantiasa kita haturkan kepada junnjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga
kita mendapat syafaatnya di dunia dan akhirat. Aamin.
Bapak-ibu guru yang
terhormat, Teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.
Kadang di antara kita
masih ada yang mengalami kesulitan dalam berfikir, atau mengingat-ingat sesuatu
di mana letak barang yang kita cari. Teman-teman tau nggak dimana Allah itu
berada???
Teman-teman, sesungguhnya
Allah itu berada lebih dekat dengan urat nadi kita,, Allah sangat senang kalau
kita selalu mengingatNya, sebagaimana kita senang kalau kita masih diingat oleh
orang yang pernah kita tolong. Bahkan saking senangnya, Allah akan menambahkan
NikmatNya kepada kita jika kita tidak melupakan Nikmat yang Allah berikan
kepada kita dengan senantiasa bersyukur dan berdzikir kepada Allah.
Menurut bahasa, dzikir
artinya menyebut atau mengingat, berdzikir dilakukan dengan membiasakan
mengucap kalimah Thoyyibah, baik pada saat-saat tertentu atau setelah sholat.
Dalam Al-Quran Surah Ar-Ra’du ayat 28, Allah berfirman:
Alladziina aamanuu
watathma-innu quluubuhum bidzikri llaahi alaa bidzikri llaahi
tathma-innulquluub.
Artinya : (yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan meningat Allah.
Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.
Teman-teman, kita juga
dilatih untuk berdoa dalam kegiatan sehari-hari. Berdoa artinya memohon kepada Allah agar
keinginan kita dikabulkan oleh Allah, karena sesungguhnya yang memberi kita
rizki adalah Allah, Allah memberikan rizki kepada kita dapat melalui siapa
saja. Naah, dengan berdoa yang Khusyuk Allah akan lebih memperhatikan doa kita,
sehingga keinginan kita dikabulkan. Teman-teman pasti senang kalau keinginan
kita terkabul… ya kan?? Oleh karena itu, berdoalah dengan khusyuk, jangan
bergurau saat berdoa.
Bapak-ibu guru yang
terhormat, Teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.
Demikian kultum singkat
pada Jumat pekan ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, terakhir, saya
mengajak kepada kawan-kawan semua untuk senantiasa mengingat Allah dan
mensyukuri nikmat-nikmatnya. Terutama untuk teman-teman yang masih nakal, masih
suka bertengkar dengan temannya, oleh karena itu, kita harus selalu berdzikir
dan berdoa, saya yakin bapak-ibu kalian dan bapak-ibu guru di sini siap untuk
memberi pengetahuan tentang berdzikir dan berdoa yang baik. Akhiru kalam, saya
Faizah Zulfa Al-Fatihah kelas 4 B mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Wallahul Muwafiq ilaa Aqwamit Thoriq wassalamualaikum warahmatullahi
wabaroklatuh.
BEKERJA DAN BERSABAR
Bismilahirrohmanirrohim
alhamdulillahirobbil alamin wabiihi nastain wa’alaa umuuriddunya waddin
Asshollatu wassalamu ala
sayyidina Muhammad shollallahu alaihi wasalam. Amma ba’du.
Pertama marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan kita kenikmatan,
kesehatan, berupa nikmat islam dan nikmat iman. Sehingga pantas kita ikrarkan
dengan kalimat “hamdallah”. Alhamdulillah…
Tak lupa sholawat dan
salam senantiasa kita haturkan kepada junnjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga
kita mendapat syafaatnya di dunia dan akhirat. Aamin.
Bapak-ibu guru yang
terhormat, Teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.
Kita sebagai siswa
sekolah merupakan hal wajib untuk senantiasa menuntut ilmu dan menjaga kondisi
tubuh kita, terutama bagi kakak-kakak kelas 6 tentunya akan menjadi hari-hari
banyak menguras energy dan pikiran menjelang kelulusan ini. Hal ini tentunya
tidak akan membuat kita berkecil hati, Allah subhanahu wata’ala telah
memberikan kita sebuah ujian yang sesuai dengan kemampuan. Dan haruslah
diyakini bahwa tidaklah Allah menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai
ujian atas keimanan yang kita miliki. Allah sebagaimana tertulis dalam
firman-Nya : “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan
masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana
halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan
Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah
: 214)
Teman-teman, sesungguhnya
Allah itu berada lebih dekat dengan urat nadi kita. Allah SWT memuji mereka
sebagai orang-orang yang benar dalam keimanannya. Sebagaimana firman-Nya: “…..
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang yang benar (imannya). Dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 177)
Kisah nabi Ayyub as.
Sesungguhnya pantas untuk kita jadikan teladan, beliaulah seorang Nabi dengan
ujian bertubi-tubi yang menimpa namun tetap sabar menghadapinya bahkan Allah
mengangkat derajatnya. Nabi Ayub as, dikenal mempunyai banyak anak, tapi
kemudian Allah memberi ujian dengan memusnahkan harta kekayaannya. Selain
hartanya yang Allah uji, Ia terkena
bermacam-macam penyakit, sampai tidak ada anggota tubuhnya yang utuh, kecuali
jantung/hati dan lidahnya yang selalu berzikir kepada Allah Azza wa Jalla .
Teman-teman, kita juga
dilatih untuk bersabar dalam kehidupan sehari-hari. Bersabar harus diiringi dengan ikhtiar atau
usaha dengan keras. Usaha yang baik harus senantiasa mendapat ridho dari Allah
atau dari orang tua kita. Oleh karena itu kita harus berbhakti kepada orang tua
kita. Bapak-ibu guru yang terhormat, Teman-teman yang saya cintai dan saya
banggakan.
Demikian kultum singkat
pada Jumat pekan ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, terakhir, saya
mengajak kepada kawan-kawan semua untuk terutama kakak-kakak kelas 6 untuk
senantiasa berusaha dengan keras diiringi dengan berdoa kepada Allah demi
meraih sukses baik UASBM atau UAMBN yang sebentar lagi akan terlaksanakan.
Semoga kita senantiasa mendapat perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT.
Akhiru kalam, saya …….. mengucapkan terima kasih atas perhatiannya. Wallahul Muwafiq
ilaa Aqwamit Thoriq wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
BERGAUL DENGAN BAIK
Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.
Maka dengan adanya bentuk
yang paling baik bagi umat manusia beserta akal dan pikiran guna memperbaiki
hidup kita. Maka manusia memperbaiki perkara yang menjadikan syarat kehidupan
dirinya yaitu orang hidup itu perlu bergaul, karena dari pergaulan itu satu
sama lainnya saling tukar menukar informasi dan ilmu pengetahuan, harta benda,
fikiran dan lain sebagainya. Adapun eratnya pergaulan itu diikat dengan suatau
kepercayaan dan kendornya pergaulan itu dikarenakan tidak adanya kepercayaan.
Artinya satu pihak tidak bisa dipercaya lagi karena melakukan kecurangan atau
penipuan.
Kapankah seseorang dapat
dipercaya atau tidak ? yaitu ketika diserahi suatu amanat atau janji apakah
orang tersebut dapat dipercaya atau tidak.
Sebagian lagi perbuatan
yang merusak pergaulan dan menghilangkan kepercayaan yaitu curang dalam
perkataan dan perbuatan. Banyak contoh kasus yang ada dalam kehidupan kita
gara-gara kita berbuat curang terhadap teman kita maka kita akan dijauhi oleh
teman-teman bermain kita. Ditambah lagi apabila kita berkata yang jorok,
perkataan-perkataan yang saru tentu akan membuat malu teman-teman yang ada
disamping kita dan tentu saja akan berpengaruh terhadap kita yang berkata yang
tidak semestinya. Maka dari itu mumpung kita masing kecil perbuatan dan perkataan
kita haruslah yang baik-baik sehingga nanti kita dewasa akan terbiasa berkata
baik dan jujur sehingga kita akan dapat dipercaya oleh orang lain.
Tiga Nasehat
Bismilahirrohmanirrohim
alhamdulillahirobbil alamin wabiihi nastain wa’alaa umuuriddunya waddin
Asshollatu wassalamu ala
sayyidina Muhammad shollallahu alaihi wasalam. Amma ba’du.
Pertama marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan kita kenikmatan,
kesehatan, berupa nikmat islam dan nikmat iman. Sehingga pantas kita ikrarkan
dengan kalimat “hamdallah”. Alhamdulillah…
Tak lupa sholawat dan
salam senantiasa kita haturkan kepada junnjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga
kita mendapat syafaatnya di dunia dan akhirat. Aamin.
Bapak-ibu guru yang
terhormat, Teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.
Rasulullah SAW pernah
memberikan tiga buah nasehat kepada kedua sehabatnya Abu Dzar Jundub bin
Junadah dan Abu Abdurrahman bin Jabal:
“Bertakwalah kamu kepada
Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya
ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.” HR.
Tirmidzi
Tiga pesan Rasulullah SAW
tersebut layak untuk kita perhatikan karena sangat berkaitan erat dengan
kehidupan kita sehari-hari.
1- BERTAQWA DIMANA SAJA
Definisi dari kata taqwa
dapat dilihat dari percakapan antara sahabat Umar dan Ubay bin Ka’ab ra. Suatu
ketika sahabat Umar ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab apakah taqwa itu? Dia
menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!” Ubay
menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku berhati-hati,
waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah
taqwa!”
Sedang menurut Sayyid
Qutub dalam tafsirnya—Fi Zhilal al-Qur`an—taqwa adalah kepekaan hati, kehalusan
perasaan, rasa khawatir yang terus menerus dan hati-hati terhadap semua duri
atau halangan dalam kehidupan.
Kalau ada suatu iklan
minuman ringan: “Dimana saja dan kapan saja …”, maka nasehat Nabi SAW ini
menunjukkan bahwa kita harus bertaqwa dimana saja. Sedang perintah taqwa kapan
saja terdapat dalam surat Ali Imron 102:
“Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”
Jadi dimanapun dan
kapanpun kita harus menjaga ketaqwaan kita. Taqwa dimana saja memang sulit
untuk dilakukan dan harus usaha yang dilakukan harus ekstra keras. Akan sangat
mudah ketaqwaan itu diraih ketika kita bersama orang lain, tetapi bila tidak
ada orang lain maka maksiyat dapat dilaksanakan. Sebagai contoh, ketika kita
berkumpul di dalam suatu majelis zikir, pikiran dan pandangan kita akan terjaga
dengan baik. Tetapi ketika kita berjalan sendirian di suatu tempat
perbelanjaan, maka pikiran dan pandangan kita bisa tidak terjaga. Untuk menjaga
ketaqwaan kita dimanapun saja, maka perlunya kita menyadari akan pengawasan
Allah SWT baik secara langsung maupun melalui malaikat-Nya.
2 KEBAIKAN YANG
MENGHAPUSKAN KESALAHAN
Setiap orang selalu melakukan
kesalahan. Hari ini mungkin kita sudah melakukan kesalahan baik yang kita
sadari maupun yang tidak kita sadari. Oleh sebab itu, segera setelah kita
melaksanakan kesalahan, lakukan kebaikan. Kebaikan tersebut dapat menghapuskan
kesalahan yang telah dilakukan.
Untuk dosa yang merugikan
diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah dengan bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda “sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air
memadamkan api”. Maka ada orang yang ketika dia sakit maka dia akan memberikan
sedekah agar penyakitnya segera sembuh. Hal ini dikarenakan segala penyakit
yang kita miliki itu adalah karena kesalahan yang kita pernah lakukan.
Sedang dosa yang
dilakukan terhadap orang lain maka yang perlu dilakukan adalah memohon maaf
yang bagi beberapa orang sangat sulit untuk dilakukan. Padahal Rasulullah SAW
selalu minta maaf ketika bersalah bahkan terhadap Ibnu Ummi Maktum beliau
memeluknya dengan hangat seraya berkata “Inilah orangnya, yang membuat aku
ditegur oleh Allah… (QS. Abasa)”. Setelah minta maaf kemudian bawalah sesuatu
hadiah atau makanan kepada orang tersebut, maka kesalahan tersebut insya Allah
akan dihapuskan.
3- AKHLAQ YANG TERPUJI
Akhlaq terpuji adalah
keharusan dari setiap muslim. Tidak memiliki akhlaq tersebut akan dapat mendekatkan
seseorang dalam siksaan api neraka. Dari beberapa jenis akhlaq kita terhadap
orang lain, yang perlu diperhatikan adalah akhlaq terhadap tetangga.
“Barang siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari,
Muslim dan Ibnu Majah)
Dari Abu Syuraih ra,
bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi
Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang
bertanya: “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya
tidak aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari)
Dari hadits tersebut,
peringatan Allah sangat keras sampai diulangi tiga kali yaitu tidak termasuk
golongan orang beriman bagi tetangganya yang tidak aman dari gangguannya. Maka
terkadang kita perlu instropeksi dengan menanyakan kepada tetangga apakah kita
mengganggu mereka.
Demikian kultum singkat
pada Jumat pekan ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, terakhir, saya
mengajak kepada kawan-kawan semua untuk senantiasa mengingat Allah dan
mensyukuri nikmat-nikmatnya. Terutama untuk teman-teman yang masih nakal, masih
suka bertengkar dengan temannya, oleh karena itu, kita harus selalu berdzikir
dan berdoa, saya yakin bapak-ibu kalian dan bapak-ibu guru di sini siap untuk
memberi pengetahuan tentang berdzikir dan berdoa yang baik. Akhiru kalam, saya
ashfa fu’adiya kelas 4 B mengucapkan
terima kasih atas perhatiannya. Wallahul Muwafiq ilaa Aqwamit Thoriq
wassalamualaikum warahmatullahi wabaroklatuh.
Membiasakan Berbuat Baik
Bismilahirrohmanirrohim
alhamdulillahirobbil alamin wabiihi nastain wa’alaa umuuriddunya waddin
Asshollatu wassalamu ala
sayyidina Muhammad shollallahu alaihi wasalam. Amma ba’du.
Pertama marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan kita kenikmatan,
kesehatan, berupa nikmat islam dan nikmat iman. Sehingga pantas kita ikrarkan
dengan kalimat “hamdallah”. Alhamdulillah…
Tak lupa sholawat dan
salam senantiasa kita haturkan kepada junnjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga
kita mendapat syafaatnya di dunia dan akhirat. Aamin.
Bapak-ibu guru yang
terhormat, Teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.
Dalam suatu hadits qudsi,
Allah SWT berfirman “Jikalau seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal,
maka Aku mendekat padanya sehasta dan jikalau ia mendekal padaKu sehasta, maka
Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan,
maka Aku mendatanginya dengan bergegas.” (HR. Bukhari)
Didalam melihat jalan
hidup masyarakat di sekitar kita, bisa kita lihat bahwa beberapa orang
mempunyai kecenderungan tertentu. Orang yang terbiasa berbuat maksiyat, maka
dari hari kehari dia akan semakin terjerumus kedalam lembah yang hitam.
Sebaliknya orang yang suka sholat berjamaah ke masjid, maka dia akan ramah ke
tetangganya, rutin berinfaq dan bahagia kehidupan keluarganya.
Semakin seseorang
memperbanyak dan membiasakan berbuat baik, maka semakin banyak terbuka
pintu-pintu kebaikan yang lain. Hal ini sesuai dengan hadits qudsi diatas bahwa
semakin tinggi intensitas dan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT maka
semakin dekatlah kita dengan-Nya.
Salah satu kunci
kesuksesan hidup kita adalah bagaimana kita membiasakan berbuat baik. Semakin
kita terbiasa berbuat baik, maka semakin mudah jalan kita untuk mencapai
kebahagiaan hidup. Agar manusia terbiasa beribadah, maka beberapa ibadah
dilakukan berulang dalam kurun waktu tertentu seperti sholat lima kali dalam
sehari, puasa sunnah dua kali seminggu dan sholat jum’at sekali sepekan.
Permasalahan awal yang
biasanya ditemukan dalam melakukan sesuatu yaitu dalam memulainya. Memulai
suatu aktifitas terkadang lebih berat dibandingkan ketika melaksanakannya. Maka
ketika kita mendorong mobil yang mogok, akan diperlukan tenaga yang besar saat
sebelum mobil bergerak. Setelah mobil tersesebut bergerak, diperlukan daya
dorong yang kecil. Ada juga sifat kita yang menunda perbuatan baik, padahal
perbuakan baik janganlah ditunda. Kalau kita ada keinginan untuk menunda, maka tundalah
untuk menunda. Hal ini seperti yang disampaikan Rasulullah saw:
“Bersegeralah untuk
beramal, jangan menundanya hingga datang tujuh perkara. Apakah akan terus kamu
tunda untuk beramal kecuali jika sudah datang: kemiskinan yang membuatmu lupa,
kekayaan yang membuatmu berbuat melebihi batas, sakit yang merusakmu, usia
lanjut yang membuatmu pikun, kematian yang tiba-tiba menjemputmu, dajjal, suatu
perkara gaib terburuk yang ditunggu, saat kiamat, saat bencana yang lebih
dahsyat dan siksanya yang amat pedih.” (HR. Tirmidzi)
Salah satu cara untuk
mempermudah kita dalam memulai suatu amal ibadah adalah dengan mengetahui akan
besarnya manfaat yang akan dirasakan. Segala hambatan atau godaan untuk tidak
melaksanakan kebaikan tersebut akan bisa dilewatkan dengan keyakinan yang kuat.
Oleh sebab itu, kita wajib untuk mencari ilmu tentang fadhilah (kelebihan) dari
suatu amalan atau ibadah. Bahkan untuk menguatkan hati, kita juga perlu mencari
ilmu secara berulang kali. Bahkan beberapa pengulangan dalam Al Quran digunakan
agar manusia semakin ingat.
“Dan sesungguhnya dalam
Al Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka
selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka
lari.” (QS. Al Israa’ 41)
Jadi, mulailah perbuatan
baik yang ingin anda lakukan sekarang dan jangan ditunda. Kalau belum yakin,
perluas dan perdalam ilmu agar kita semakin yakin.
Wallahu a’lam bish
showab.
Beberapa Tips Diterimanya Doa
Pada suatu hari, seorang
Arab Badui bertanya kepada Nabi SAW: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga
kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus
menyeru-Nya?” Nabi SAW terdiam, hingga turunlah surat Al-Baqarah ayat 186:
“Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Didalam ayat disebutkan
bahwa keberadaan Allah SWT adalah sangat dekat, sehingga kita semua tidak perlu
untuk berteriak keras ketika memohon kepadanya. Bahkan Allah SWT lebih dekat
daripada urat leher kita (Qaaf 16):
Dalam ayat di surat
Al-Baqarah diatas merupakan janji Allah SWT untuk mengabulkan doa bila kita
berdoa kepadaNya. Jadi doa itu harus dilakukan secara langsung kepadanya, tidak
perlu perantara mahluk Allah yang lain dalam berdoa. Yakinlah akan janji ini
dan berprasangkalah yang baik bahwa doa kita akan dikabulkan. Allah SWT dalam
suatu hadits qudsi pernah bersabda:
“Aku mengikuti
persangkaan hamba-Ku”
Jadi berprasangkalah baik
bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita, niscaya Dia akan bersama dengan
harapan kita. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam berdoa adalah jangan
tergesa-gesa. Rasulullah SAW pernah berkata:
“Akan diterima doa
siapapun yang tidak tergesa-gesa.”
Maksudnya adalah jangan
cepat berkata bahwa “Allah tidak menerima doaku” setelah beberapa kali berdoa.
Ada kemungkinan Allah SWT masih menunda mengabulkan doa. Kita harus bersabar
sampai doa kita diterima atau Allah SWT memberikan solusi lain yang lebih baik
bagi kita.
Yang menarik ayat 186
surat Al-Baqarah ini terletak diantara ayat-ayat berhubungan tentang ibadah di
bulan Ramadhan. Hal ini menunjukkan bahwa didalam bulan Ramadhan kita sangat
dianjurkan untuk berdoa. Bukankah orang yang berpuasa itu doanya tidak akan
ditolak seperti hadits Nabi SAW tentang tiga golongan yang tidak ditolak doanya
yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka dan orang yang
didzalimi:
Demikian yang dapat saya
sampaikan kurang lebihnya mohon maaf, wallahul muwafiq illa aqwamith thoriq
wassalamualaikum wr.wb
Lupa dan Motivasi yang Lemah
Disamping banyak
kelebihan, kita sebagai manusia memiliki juga beberapa kelemahan. Dua kelemahan
utama kita telah ditunjukkan oleh Allah swt dalam kisah nabi Adam as. Seperti
kita ketahui, Allah swt telah memberikan nikmat yang besar kepada Adam as untuk
tinggal di surga dengan syarat tidak makan buah khuldi. Tetapi akhirnya nabi
tercinta kita ini makan buah tersebut.
Dalam QS. Thaahaa 115
disebutkan ada dua sifat Adam as (yang juga kita miliki) sehingga terjerumus
oleh godaan iblis yaitu:
“Dan sesungguhnya telah
Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa, dan tidak Kami dapati
padanya kemauan yang kuat.”
Sifat lupa dan motivasi
yang lemah inilah kelemahan kita semua. Ada yang menyebutkan bahwa lupa
berhungan dengan intelectual capacity yaitu kemampuan kita untuk mengingat
sesuatu. Dan hal ini bisa diperburuk dengan campur tangan setan seperti hadits
yang menyebutkan godaan setan terhadap orang yang sedang sholat hingga dia lupa
jumlah rakaat yang telah dilakukan. Oleh sebab itu, perbanyaklah meminta perlindungan
Allah swt dari godaan setan agar kita tidak gampang lupa.
Motivasi yang lemah bisa
dikaitkan dengan emotional capacity yang berasal dari kemauan kita sendiri.
Motivasi lemah bisa dilihat dengan sikap enggan, malas, tidak bersemangat
ataupun cuek. Titik ekstrim dari orang dengan motivasi nol adalah ketika dia
melakukan bunuh diri. Motivasi dalam hidup kita bisa diibaratkan sebagai lilin
di kegelapan. Ketika motivasi kita meredup, kita bisa malas makan, malas
bekerja, enggan belajar sampai tidak punya ide apapun.
Tugas kita adalah menjaga
agar motivasi ini terus menyala sehingga kita menjadi lebih bersemangat dalam
hidup. Jagalah semangat hidup ini dengan banyak bersyukur, memiliki visi-misi
hidup, menjauhi kebosanan dan think positively.
Demikian kultum singkat pada Jumat pekan ini,
semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, terakhir, saya mengajak kepada
kawan-kawan semua untuk senantiasa mengingat Allah dan mensyukuri
nikmat-nikmatnya. Terutama untuk teman-teman yang masih nakal, masih suka bertengkar
dengan temannya, oleh karena itu, kita harus selalu berdzikir dan berdoa, saya
yakin bapak-ibu kalian dan bapak-ibu guru di sini siap untuk memberi
pengetahuan tentang berdzikir dan berdoa yang baik. Akhiru kalam, saya raihan
falahi sa’adhon kelas 5 mengucapkan
terima kasih atas perhatiannya. Wallahul Muwafiq ilaa Aqwamit Thoriq
wassalamualaikum warahmatullahi wabaroklatuh.
Meraih Derajat Tertinggi
Bismilahirrohmanirrohim
alhamdulillahirobbil alamin wabiihi nastain wa’alaa umuuriddunya waddin
Asshollatu wassalamu ala
sayyidina Muhammad shollallahu alaihi wasalam. Amma ba’du.
Pertama marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan kita kenikmatan,
kesehatan, berupa nikmat islam dan nikmat iman. Sehingga pantas kita ikrarkan
dengan kalimat “hamdallah”. Alhamdulillah…
Tak lupa sholawat dan
salam senantiasa kita haturkan kepada junnjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga
kita mendapat syafaatnya di dunia dan akhirat. Aamin.
Bapak-ibu guru yang
terhormat, Teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.
Memang kita bukan nabi,
tetapi inginkah kita disejajarkan dengan Nabi Muhammad saw?
Memang kita bukan orang
yang jujur, tetapi inginkah kedudukan kita sama dengan Abu Bakar ra?
Memang kita belum tentu
mati syahid, tetapi inginkah kita berkedudukan sama seperti Hamzah ra?
Jawabannya: bisa, untuk
mendapatkan derajat yang sama seperti mereka telah disebutkan dalam QS.
An-Nisaa’ 69:
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan
Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi
nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati
syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
Jadi singkatnya: ikutilah
perintah Allah dan Rasul-Nya maka kita akan meraih kedudukan seperti orang yang
telah Allah beri nikmat yang besar atas mereka.
Tapi apakah hanya itu saja caranya? Ternyata
peluang yang sama juga diberikan kepada pedagang yang jujur dan dapat dipercaya
seperti pada hadits berikut:
Sahabat Abi Sa’id
Al-khudri ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: “Pedagang yang jujur dan
dapat dipercaya, kelak pada hari kiamat akan mendapat kedudukan bersama para
nabi, para shiddiqin, dan para syuhada’.” (HR. Timidzi dan termasuk hadis
hasan).
Pedagang dalam hadits ini
bisa juga dimaksudkan karyawan. Begitu besar hikmahnya bila kita bisa menjadi
orang yang jujur dan amanat. Dan dengan semangat yang tersirat dalam hadits
ini, marilah kita bekerja dengan kejujuran dan kepercayaan.
Semoga kita dapat
mencapai derajat yang tinggi baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Wallahul Muwafiq ilaa
Aqwamit Thoriq wassalamualaikum warahmatullahi wabaroklatuh.
Semoga bermanfaat
Teks diatas dapat didownload disini